Sabtu, 24 Oktober 2009

BUMI KITA

Bumi

Beberapa hari yang lalu, astronot-astronot dunia melakukan penelitian luar angkasa, dan mereka tidak sia-sia melakukan penelitian tersebut, karna mereka menemukan 32 planet baru di jagat angkasa raya ini..
Untuk lebih mencintai planet tercinta kita yang bernama “BUMI” ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang “BUMI”..
Pertama kita mulai dengan bentuk dan ukurannya. Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. Jari-jari khatulistiwanya 6.378 km, sedangkan jari-jari kutubnya mencapai 6.356 km. Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh lautan..
Lalu, struktur dalam bumi. Bumi memiliki struktur dalam yang hampir sama dengan telur. Kuning telurnya adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya dinamakan kerak. Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas litosfer,astenosfer, dan mesosfer. Litosfer adalah lapisan paling bumi (kira-kira tebalnya mencapai 100km) dan terdiri dari kerak bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang luas, semisal gunung api. Litosfer bersuhu dingin dan kaku. Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida. Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya mesosfer. Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer. Mesosfer terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi.
Sekarang kita beranjak kedalam teori tektonik lempeng. Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang lebih cair.
Batas-batas lempeng. Daerah tempat lempeng-lempeng itu bertemu disebut batas lempeng. Pada batas lempeng kita dapat mengetahui cara bergerak lempeng-lemppeng itu. Lempeng bisa saling menjauh, saling bertumbukan, atau saling bertumbukan, atau saling menggeser ke samping. Penyebab adanya gerakan lempeng adalah arus konveksi memindahkan panas melalui zat cair atau gas. Para ilmuwan menduga arus konveksi dalam selubung itulah yang membuat lempeng-lempeng bergerak. Karena suhu selubung amat panas, bagian-bagian di selubung bbisa mengalir seperti cairan yang tipis. Lempeng-lempeng itu bergerak seperti ban berjalan berukuran besar.
Nah, itulah seklumit informasi tentang planet yang telah setia menjadi tempat berteduh kita bernama “BUMI” ini. Mari kita jaga dari sgala hal-hal buruk, salah satunya global warming..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar